Jumat, September 04, 2009

Antara Berbicara, Berbuat, dan Nalar

Antara berbicara dan berbuat, tentu orang lebih suka berbuat. Karena dengan berbuat, seseorang dapat menunjukkan langsung kemampuannya tanpa panjang lebar. Ketua BEM saya pernah berkata bahwa sedikitlah berbicara, banyaklah berbuat.
Orang sering dianggap tidak mampu berbuat apa-apa jika hanya banyak bicara.

Tapi menurut saya ada satu hal yang kita lewatkan dari 2 hal tersebut. Menurut saya, hal menalar ialah yang paling penting sebab kita ketahui sebelum orang berbicara tentu dia lebih dahulu berpikir.
Berpikir adalah yang utama, tanpa berpikir, orang tidak akan dapat berbicara dan berbuat dengan baik. Dengan berpikir menggunakan nalar tentunya, orang dapat menggunakan hatinya dengan baik. Hati. Bukan perasaan. Hati dan perasaan itu berbeda.

Ketika menggunakan nalarnya, seseorang menggunakan otak logika, di mana semua kembali pada apa, mengapa, siapa, bagaimana. Keempat hal itu saling berkaitan erat. Tidak pernah lepas dari sangkarnya. Menggunakan otak, menggunakan hati, menggunakan pikiran, menggunakan ilmu, sehingga orang tersebut mampu berbicara dan berbuat.

Tapi jangan sekali-kali menggunakan teori seseorang untuk dinalar. Pakai saja kemampuan otak kita sendiri untuk membuat sebuah teori. Karena dari teori yang berasal dari diri kita inilah yang menuntun orang mampu mengenal prinsip hidup dan pribadi kita.

Dari teori orang dapat mengerti kita tanpa kita berbicara bahkan berbuat terlalu banyak...

Pertanyaan terakhir, mampukah seseorang mampu bepikir menggunakan nalarnya tanpa menggunakan kata? –donydanardono-




Kepada Saya
Anda boleh menulis puisi
Untuk atau kepada siapa saja
Asal jangan sampai lupa
Menulis untuk atau kepada saya
Siapakah saya? Saya adalah kata
Joko pinurbo2006

Tidak ada komentar: