Senin, Maret 31, 2008

Death?

Aku lagi pengen ngomongin soal kematian.
Sebener’e mati itu apa sihh??
Kata temen – temenku, temenku maksudnye, dia bilang, mati sekarang atau besok itu tinggal urusan yang ditinggal. Betul gak ih? Kalo menurutku mati sekarang ato besok sama aja. Sama2 mati. Kita di sini Cuma titipan Tuhan, jadi Cuma sementara doang transit di dunia. Cuma suru bekerja dan bekerja. Sampai waktunya kita dipanggil nanti.

Aku terpukul melihat orang mati. Bisa jadi teman atau saudara. Kalo aku malah bepikir, atau dengan kematian itu mereka justru terbebas dari segalanya. Karena setelah mati kita diberikan kehidupan yang abadi. Itu menurut Katolik. Menurut agamaku selalu mengajarkan hukum karma, sebab akibat dan reinkarnasi.
Dalam reinkarnasi aku juga diajarkan adanya kehidupan di alam baka atau neraka. Aku percaya itu.Semua yang kita lakukan pasti ada kebaikan / keburukannya. Baik dan buruk yang kita lakukan selalu saja ada akibatnya.Selalu ada risikonya.
Kadang pula ada orang yang takut mati. Sebenarnya apa yang mereka takutkan? Taku meninggalkan hartanya? Berarti aku mengambil kesimpulan bahwa orang yang semakin kaya berarti ia semakin takut mati. Pikirkan saja semua nama orang kaya di bumi ini. Mana mau mereka mati? Bahkan mungkn saja ia ingin membeli kematian dengan kekayaannya dengan harg yang amat tinggi pula! Tapi itu tentu saja kebodohan belaka. Hidu mati itu siapa yang tau? Allah? Lagi2 buka. Aris Ekyanto, guru komputer dan simbol kebapakan itu bilang, ”Yang tau ya cuma MUDHIN, Pun..” begitu katanya di sela – sela guraunya.

Nasib seseorang siapa yang bakal tau tho,Pak? Orang punya rejeki sekarang atau nanti siapa yang bakal tau?
Menurutku kita saja ( yang ditinggalkan ) tidak bisa atu belum bisa menerimanya. Manusiawi sekaleeeee..... Masih merasa ditinggalkan. Ngenes. Nelangsa. Malah ada yang bilang mati itu NASIB! Mengapa nasib? Bukankah nasib itu bisa diperbaikki? Memang betul kematian itu sudah menjadi ”tulis’e” Tuhan Allah. Tapi apa manusia tidak bisa berusaha? Berusaha untuk bertahan hidup. Melanjutkan karya – Nya. Hidup ini hanya serpihan, yang kaya akan perbedaan.

Tidak ada komentar: