Ah Kintamani
Cintaku dipucuk serat dinginmu
Tlah kuanyam air mata
Dalam rantaian nadi
Dalam buramnya kabut
Sanur
Hingga detikku
Cintaku
Tetap tak bergeming
Dari toreh peraduan
Mendekam dalam ketenangan
Karna itulah pelabuhan terakhirmu
Kuta
Desah ombakmu meracu luas
Begitu merayu raga
Kurekam degup jantung yang kencang
Menikam tak mampu akali iman
Bali, ah Bali
Mega abritmu di atas Wisnu Kencana
Ribuan cahaya dalam temaram senyap
Empunya sejuta cinta sedang merona
Kutinggalkan kau pada Sanur
Pada bekunya Kintamai
Saat surya pulang dari Kuta
Kembali suci
Senyap keramat milik Bali
Tinggalah kau
Ku yang meninggalkan kau
Jangan
Jangan kau ucap cinta lagi
Bila tak memahaminya
Jangan kau kata kasih
Bilanya tak pahami mu
Atau aku semakin tinggalkan kau
Dalam susah
Mencinta dan mengasihi mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar